Lebah, kalian
tahu lebah? Lebah adalah serangga yang sering kali dikaitkan dengan madu.
Bahkan ketika kita membeli madu dalam kemasan, baik dalam bentuk sachet, botol,
terkadang tidak luput ada lebah yang eksis di kemasan tersebut. Yaa! bagaimana
pun juga lebah adalah salah satu serangga yang mengolah madu. Tapi untuk saat
ini saya tidak akan menjelaskan bagaimana cara Lebah membuat madu, melainkan
menjelaskan kehidupan lebah itu sendiri. Saya jadi ingat ketika ustad saya
berkata, "terkadang sifat umat Islam bisa
kita analogikan dengan kehidupan lebah..." Paparan pak ustad yang bernama
(yth.) Hamzah.
Beliau
menekankan bahwa lebah merupakan salah satu dari bermilyar-milyaran Jenis hewan
di bumi yang menyukai tempat bersih. Hal tersebut bisa dibuktikan keberadaannya
yang selalu terlihat di kebun berbunga. Dikatakan juga bahwa ciri rumah yang
bersih salah satunya adalah keberadaan sarang lebah di langit-langit rumah tersebut. Lalu bagaimana dengan umat islam?
Seperti yang kita ketahui, Allah SWT menyukai kebersihan dan keindahan. Bahkan
Rasulullah SAW pernah bersabda "kebersihan
sebagian dari iman" HR.
Bukhari & Muslim. Melalui dalil tersebut dapat disimpulkan bahwa
keharusan umat Islam dalam menjaga kebersihan. Bukankah hal tersebut terdapat
kemiripan dengan lebah yang hidup di tempat bersih lantaran perintah ratunya?.
Selanjutnya yang dipaparkan beliau dari
segi manfaatnya. Baiklah sepertinya saya akan sedikit mengulas kaitannya antara
Lebah dengan madu. Madu yang kita santap pada awalnya berasal dari bunga. Hal
itu bermula dari lebah yang hinggap di atas mahkota bunga dan mengambil sari
madu dengan nektarnya dan mengambil sari madu tanpa permisi. Apakah itu
merugikan bunga yang dihinggapinya? Tentu saja tidak, bukankah di pelajaran biologi kita sudah mengetahui bahwa
interaksi antara bunga dan lebah adalah simbiosis mutualisme? Lebah di sana
tidak hanya mengambil madunya, tapi juga berperan dalam penyerbukan bunga yang
dihinggapinya, alhasil terjadi fertilisasi dan berkembang biak secara
generatif. Paparan tersebut menjelaskan keberadaan lebah yang memberi manfaat
tanpa merusak sumber daya yang
diambilnya. Lebah mendapatkan madu yang sangat bermanfaat bagi manusia, dan
bunga yang dihinggapinya mendapat manfaat yang jauh lebih penting. Lalu
bagaimana dengan umat Islam?, Menurut Qs. Al-Baqarah (2) : 30, Allah
SWT ingin menjadikan kita khalifah di muka bumi, dalam arti kita diberi amanah
untuk mengelola bumi dengan sebaik-baiknya, tanpa harus merusak dan
mengeksploitasi secara berlebihan. Karna, apalah arti dari sebuah kebahagiaan
dalam mengelola alam, selain memberi manfaat satu sama lain? Apalah arti
prioritas sejati dalam mengelola bumi, selain ridho ilahi? Sudah seharusnya
bagi umat Islam untuk mengelola alam dengan sebaik-baiknya tanpa merusaknya,
lebih baik lagi jika kita memberikan timbal balik yang positif bagi sumberdaya
alam yang kita manfaatkan. Namun jangan lupa, sumberdaya yang kita kelola,
harus bermanfaat bagi manusia yang lainnya, Seperti halnya lebah yang
menghasilkan madu demi kepentingan kita semua.
Terakhir, inilah yang paling menarik
disampaikan beliau. Pernahkah anda 'disuntik' lebah? Ingat, saya yakin hal
tersebut bermula dari kesalahan anda. Seperti apa? Yaa katakan saja mengganggu
Lebah yang berlalu-lalang di dekat anda, seperti mengusirnya menggunakan
tangan. Ketika lebah tersebut merasa terancam, dia tidak akan kabur, apalagi
pura-pura mati. Yaa,,! Dia melawan anda sendirian. Lebih parah lagi ketika anda
mengganggu sarang lebah. Sudah dipastikan anda akan dikejar habis-habisan oleh
segerombol lebah yang berada di sarang yang anda ganggu. Tentunya mereka tidak
akan puas sampai anda terkena 'suntikannya', kecuali jika anda pandai
bersembunyi ataupun menyelam ke kolam. Lalu, bagaimana dengan umat Islam?
Baru-baru ini kita telah melewati peristiwa bersejarah, yaitu aksi 411 dan 212.
Hal tersebut tercatat sebagai aksi dengan jumlah peserta terbesar sepanjang
sejarah Indonesia. Tercatat mencapai 2,5 juta peserta aksi pada 411, dan 7 juta
peserta aksi pada 212. Lalu, apa yang menyebabkan umat islam berbondong-bondong turun aksi dengan jumlah peserta yang
dikerahkan luar biasa dahsyatnya? Jawabannya sederhana, kitab suci Al-qur'an
telah diganggu menggunakan lisan yang benar-benar tidak dapat ditoleransi. Pada
awalnya seluruh umat Islam hidup biasa saja dan toleransi tanpa mengganggu kehidupan orang lain, namun ketika
terdengar bahwa kitab suci Al-qur'an telah dilecehkan, seluruh umat islam
bersatu, tak perduli dengan harta dan tenaga. Persatuannya membuat musuh takut
sekaligus takjub, Gemanya membuat seluruh jagat menunduk dan merinding, dan
berbicara soal aksi 411 maupun 212, seperti halnya lebah, umat Islam turun aksi
tanpa merusak sedikit pun fasilitas, tanpa meninggalkan sedikit pun sampah dan
kotoran yang ditinggalkan. Karna sejatinya umat Islam ialah tidak merusak,
mencintai kebersihan, dan memiliki persatuan yang tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar