Selasa, 18 Oktober 2016

"Selamat ulang tahun"

Hari semakin gelap dan Mata semakin berat, itulah yang kurasakan saat ini. kini tanggal 18 oktober 2016, dua hari setelah hari kelahiran ku, sayangnya tidak banyak yang mengucapkan selamat dan memberikan doa kepada ku di hari itu. Namun itu bukanlah masalah besar, yang terpenting keluarga ku sudah mengucapkan ulang tahun dan memberikan doa kepadaku. Ketika mereka sudah mengingat, aku rasa sudah cukup, tidak ada yang perlu ditunggu lagi. mulailah aku berdoa kepada Allah, aku hanya berharap, orang-orang yang aku sayangi agar selalu tersenyum seperti halnya keadaan aku saat ini, keluarga ku, sahabat-sahabat ku, dan orang-orang yang pernah ketawa bareng dengan ku. Aku tidak mendapatkan hadiah apapun di hari ulang tahun ku, namun aku berharap doa ku terkabulkan. Aku percaya Allah akan mengabulkan doa ku, karna aku bener-bener percaya, bahwa ia pasti akan mengabulkan hambanya yang percaya kepadanya. 
Ada yang aku ingat saat dua hari yang lalu di jam yang sama, ketika teman perempuan ku mengucapkan selamat ulang tahun melalui aplikasi media sosial, dia adalah orang yang pertama mengucapkan ulang tahun, tepat sebelum keluarga ku. Terkadang aku berpikir dan bertanya-tanya, dia menganggap aku ini siapa, teman? sahabat? atau sesuatu yang lebih?, aku rasa tidak akan pernah tahu jawabnya, sampai aku menanyakan langsung dan dia menjawabnya, yang aku tahu hanyalah sesuatu yang mengembirakan dan penuh haru ketika dia adalah orang yang pertama mengucapkan ulang tahun kepada ku. yaa,, !! aku benar-benar menganggap dia seorang teman semata, namun hati ku menganggap lebih. Terkadang hati memang selalu memancing agar kita selalu berbuat dan berpikir yang di luar nalar serta berujung sesuatu yang celaka, tetapi Allah menciptakan kita akal sehat agar senantiasa mengimbangi hati ini. Yaa,, !! aku merasa sudah menganggap dia sesuatu yang spesial, aku merasa rindu ketika larut malam sambil meminum secangkir kopi hitam yang kebetulan adalah pemberiannya. 
Ada suatu kegiatan yang aku lakukan ketika merasa rindu, yaitu memulai obrolan dengan dia melalui media sosial, namun pada hari dimana aku ulang tahun, kami sepakat dan berkomitmen untuk tidak sering berkomunikasi akan sesuatu yang kurang penting dan tidak mendesak, karna kami meyakini bahwa hal tersebut merupakan hal yang salah. Seperti yang dia katakan "jikalau kamu serius, kita fokus untuk memperbaiki diri masing-masing saja, soal kelanjutannya biarlah Allah yang menentukan, suatu akhir yang baik diciptakan dari proses yang baik". sebenarnya hati ini menolak permintaannya, tetapi akal sehat menyetujuinya, alhasil aku lebih memaksakan diri untuk menyetujui permintaannya, bagaimana pun juga permintaannya itu untuk kebaikan kami berdua. namun, di malam yang melelahkan ini rasa rindu benar-benar menghampiri, apa yang harus aku lakukan untuk menetralisir ini? sedangkan aku sudah berjanji untuk tidak memulai obrolan kepada dia tentang sesuatu yang tidak terlalu penting, menurut ku ini adalah sesuatu yang penting, tetapi belum tentu menurut dia, dengan sekejap aku memejamkan mata di hari yang semakin gelap, sekilas terlihat wajahnya tersenyum teduh nan sejuk yang tanpa warna, ketika membuka mata, entah kenapa langsung tertuju ke sebuah buku sketsa dan peralatan tulis yang berjarak 50 cm di depan mata. Aku pun merasa sudah menemukan penetralisirnya, yaitu menggambar sketsa wajahnya. 

Berbicara soal keahlian, aku hebat dalam menghayal dan menggambar, oleh karena itu, mulailah menghayal sejenak lalu menuangkannya melalui buku sketsa yang berukuran A4. kertas yang hanya sebesar A4, namun isinya merupakan sesuatu yang sangat besar. kertas yang hanya berwarna putih, namun isinya menggambarkan banyak warna kehidupan. kertas yang hanya melintang garis lurus, namun isinya melintang guratan pensil yang membuat senyum tipis di bibir ku. Dia benar-benar luar biasa, walaupun hanya dalam bentuk sketsa, namun bisa mengobati rasa rindu dan membuat aku tersenyum. seakan-seakan sketsa yang ku gambar berkata, "selamat ulang tahun, semoga Allah mengabulkan permintaan mu, semoga orang-orang yang kamu cintai segera tersenyum di hadapan mu".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar